Jakarta (ANTARA News) - Pemilik perusahaan piranti lunak raksasa Microsoft, Bill Gates, yang tak sempat lulus dari Universitas Harvard berpesan kepada mahasiswa Indonesia agar tidak mengikuti jejaknya keluar (drop out) dari universitas.
Pesan itu disampaikan oleh salah satu orang terkaya dunia itu kepada mahasiswa dari 45 perguruan tinggi negeri dan swasta yang menghadiri "Presidential Lectures" di Jakarta Convention Center, Jumat.
"Yang terpenting adalah ikuti apa yang membuat kalian ingin tahu, nikmati pekerjaan itu dan teruskan keinginan itu," ujarnya.
Gates menuturkan ia memutuskan meninggalkan bangku kuliah dan menggeluti rasa ingin tahunya karena ketertarikannya pada piranti lunak.
"Saya merasa beruntung memiliki orang tua yang mendorong saya untuk membaca dan membangkitkan rasa ingin tahu saya. Mereka mendukung dan mengijinkan saya mengikuti rasa ingin tahu itu," tuturnya.
Ketertarikan Gates pada piranti lunak muncul saat ia masih muda dan komputer yang tersedia saat itu masih sangat terbatas dan mahal.
Pada usia 17 tahun, ia mulai yakin bahwa pengembangan piranti lunak dapat memperluas penggunaan komputer personal yang tersedia di setiap rumah.
Keyakinan itu yang mendorong Gates meninggalkan bangku kuliah untuk kemudian bergelut dengan Microsoft, perusahaan yang dibentuknya bersama teman masa kecilnya Paul Allen pada 1975, guna menemukan piranti lunak yang dapat digunakan untuk komputer personal.
Microsoft kini telah menjadi raja dunia di bidang piranti lunak dengan pendapatan 51,12 miliar dolar AS pada 2007 dan mempekerjakan 78.000 karyawan di 105 negara.
Pada 2008, Gates berencana mengurangi peran keseharian di Microsoft secara bertahap dan berkonsentrasi untuk yayasan yang didirikan bersama istrinya, Melinda Gates, yang bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan.
Pemilik nama lengkap William H Gates itu lahir di Seattle, Amerika Serikat pada 28 Oktober 1955, dari pasangan William Gates II yang berprofesi sebagai pengacara dan Mary Gates, seorang guru.
Ia mulai menaruh minat pada bidang piranti lunak sejak usia 13.
Gates berada di Indonesia selama dua hari, 8-9 Mei 2008, untuk membalas kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke kantor pusat Microsoft di Seattle, pada 2007.
Selain memberi kuliah umum berjudul "The Second Digital Decades" dalam "Presidential Lectures" yang dihadiri 2.500 peserta, Gates juga dijadwalkan menghadiri Asia Pasific Global Leaders Forum yang merupakan acara pertemuan pemimpin dan pebisnis Asia Pasifik, di Hotel Shangrila, Jumat siang.
0 komentar:
Posting Komentar